BERITA

Selasa, 22 Juli 2025

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi bersama-sama mengajak masyarakat di Kabupaten Subang memanfaatkan fasilitas pembiayaan mikro perumahan yakni "Pembiayaan Home" daripada meminjam dana dari rentenir atau "bank emok".

"Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan Gubernur Jawa Barat atas kolaborasi pembiayaan mikro perumahan untuk masyarakat Jabar. Daripada mereka meminjam dana dari rentenir lebih baik memanfaatkan fasilitas "Pembiayaan Home" untuk merenovasi rumah ataupun meningkatkan usaha kecil yang dimiliki," ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kang Dedi Mulyadi, Wakil Kepala Staf Kepresidenan M Qodari, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa dan PDT, Sugito, Sekda Herman Suryatman, Kadis Perkim Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Subang, Bupati Majalengka, Bupati Purwakarta, Bupati Sumedang, Bupati Cianjur

Walikota Depok, Komisioner BP Tapera

Dirut PT. SMF.

Kegiatan Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan atau "Pembiayaan Home" dilaksanakan di Lembur Pakuan yang merupakan Kediaman Gubernur Jabar. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian PKP bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Permodalan Madani Nasional (PMN) dan Bank bjb.

Menurut Menteri PKP, masalah rentenir dan tengkulak banyak dihadapi oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah agar masyarakat tidak terjerat hutang yang berkepanjangan.

"Lewat program "Pembiayaan Home" ini, KDM bisa membebaskan masyarakat dari rentenir dan tengkulak dan ngga usah marah - marah untuk menghadapi rentenir. Tapi kita hadapi lewat program pembiayaan mikro perumahan mikro perumahan yang prosesnya lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat untuk masyarakat sehingga ngga ada masyarakat meminjam uang dari rentenir," terangnya.

Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga berbincang-bincang dengan sekitar 10 orang ibu-ibu yang yang memanfaatkan "Pembiayaan Home" ini. Mereka kebanyakan mendapat pinjaman sebesar Rp 1 juta untuk modal usaha yang bunganya terjangkau dan pencairannya cepat hanya sekitar 3 hari.

Selain itu juga menyerahkan kunci rumah subsidi secara simbolis kepada 20 orang yang memanfaatkan KPR FLPP dari Bank bjb. Menteri PKP berharap dengan "Pembiayaan Home" masyarakat bisa meningkat perekonomiannya dan bisa menghuni rumah subsidi yang layak dan berkualitas.

"Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar ada karpet merah untuk masyarakat di bidang perumahan. dan kami laksanakan lewat BPHTB dan PBG gratis. Ada sekitar 26 juta RTLH yang perlu direnovasi dan jumlahnya di Jabar cukip banyak dan saya yakin KDM bisa membuat perubahan mendasar di Jabar lewat program perumahan," tandasnya.

Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi menjelaskan, ada beberapa hal yakni di Jabar terjadi dilewatkan pengelolaan pembangunan perumahan. Di satu sisi kebutuhan tanah semakin sempit namun

kebutuhan rumah juga semakin meningkat.

"Lewat pembiayaan mikro perumahan nanti masyarakat yang sudah memiliki tanah atau RTLH namun ingin membangun

dan merenovasi rumah bisa menggunakan "Pembiayaan Home" dengan angsuran yang ringan," katanya.

Dirut PT. SMF, Ananta Wiyogo menjelaskan, pihaknya akan terus menyediakan bantuan pembiayaan perumahan untuk masyarakat berkolaborasi dengan PNM. PT. SMF juga siap mendukung Program 3 Juta Rumah guna mempermudah akses pembiayaan masyarakat agar lebih mudah, cepat dan murah.

"Dulu pembiayaan masyarakat prosesnya lama dan syaratnya rumit sehingga masyarakat terjebak rentenir seperti "Bank Emok" yang menawarkan uang cepat namun bunga mencekik sehingga memperburuk ekonomi keluarga.

Kita harus berpikir dan bertindak dan melawan rentenir "Bank Emok" karena itu bukan jalan keluar," tandasnya.

Dalam usia 20 tahun, imbuhnya, PT. SMF bersama Menteri PKP dan PNM serta Pemprov Jabar dan Bank bjb membawa semangat Presiden Prabowo Subianto guna mengentaskan rentenir. Kini proses pencairan dana pinjaman lewat "Pembiayaan Home" hanya 3 hari.

"Pembiayaan Home hadir sebagai harapan baru dan solusi nyata bagi masyarakat.

Sebelumnya di Majalengka prosesnya 5 hari dan sekarang bisa lebih cepat hanya 3 hari saja," katanya.

Direktur Operasional PT. Permodalan Nasional Madani, Sunar Basuki menjelaskan, Pembiayaan HOME dari PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah program pembiayaan mikro perumahan yang ditujukan untuk nasabah PNM Mekaar. Program ini memungkinkan nasabah untuk merenovasi rumah mereka, yang juga dapat digunakan sebagai tempat usaha atau untuk mendukung kegiatan usaha.

PNM merupakan BUMN visi khusus pemberdayaan ibu-ibu pra sejahtera dan usaha mikro. PNM tidak hanya memberikan pinjaman modal tapi juga memberi pelatihan pendampingan membantu membuat perijinan dan pelatihan.

"Kita tidak hanya beri modal tapi juga pelatihan atau modal intelektual dan jejaring sosial. kolaborasi dan kerjasa.a antar kelompok bisa dapat manfaat besar.

PT. PNM telah bekerjasama dengan PT. SMF sejak September 2021 dan telah menyalurkan dana untuk nasabah per Juni 2025 senilai 1,7 T secara nasional. Di Subang ada 141.000 nasabah aktif dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harapnya.
 

BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)