BERITA

Jumat, 10 Mei 2024

Nusa Tenggara Barat - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan kembali membangun rumah susun (Rusun) setinggi delapan lantai untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini proses pembangunan hunian vertikal yang mengusung konsep mixed use development untuk hunian sebanyak lima lantai dan sisanya untuk perkantoran tersebut sudah berjalan di lapangan dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.

"Rusun ini nantinya diperuntukkan bagi ASN Kementerian PUPR yang ditugaskan di Provinsi NTB. Khususnya bagi mereka yang berasal dari luar sehingga mereka bisa menghuni hunian yang layak," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat melakukan seremonial pengecoran bore pile Rusun ASN PUPR di NTB, Jum'at (10/5/2024).

Iwan menerangkan, pembangunan Rusun ini diperlukan agar para ASN bisa fokus bekerja melaksanakan tugas pembangunan infrastruktur bagi masyarakat. Dengan demikian mereka tidak terlalu memikirkan tempat tinggal selama mereka bertugas di NTB.

"Kami menyadari di lingkungan Kementerian PUPR rotasi dan pergantian pejabat sering terjadi. Di Provinsi NTB juga banyak balai dari unit organisasi di Kementerian PUPR seperti BWS, BP2JK. BPPW, Balai P2P serta satuan kerja dimana banyak pegawai juga yang tidak berasal dari sini dan mereka membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Jadi ketimbang mereka harus mengontrak dan sibuk mencari hunian mereka sementara bisa tinggal di Rusun ini namun dengan tuntutan kinerjanya harus ditingkatkan," terangnya.

Ke depan, imbuh Iwan, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk mendorong lebih banyak pembangunan Rusun sebagai upaya optimalisasi lahan untuk hunian. Selain itu, Kementerian PUPR juga mengusung konsep mixed use development yakni Rusun yang dibangun memiliki fungsi hunian dan perkantoran.

"Kami juga ingin agar Rusun ini dibangun dengan konsep green and smart building serta mengusung desain kearifan lokal. Kami harap pemerintah daeeah setempat juga bisa menggunakan konsep ini dalam pembangunan hunian bagi masyarakat maupun ASN nya di daerah," harapnya.

Sementara itu, Kepala Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan, I Wayan Suardana menjelaskan, Rusun ASN PUPR dibangun berdasarkan adanya kebutuhan hunian bagi para pegawai antar unit organisasi di Kementerian PUPR yang belum mempunyai tempat tinggal khususnya mereka yang berasal dari luar NTB.

Berdasarkan data Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat Balai P2P Nusa Tenggara I, lokasi pembangunan Rusun berada di Jalan TGH Faesal No. 555 Desa Bengkel Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Hunian vertikal ini akan dibangun setinggi delapan lantai di atas tanah seluas 2.500 meter persegi. 

Unit hunian di Rusun ini sebanyak 72 unit terbagi menjadi dua yakni tipe 36 dan tipe 45 dan diperkirakan mampu menampung sebanyak 216 orang. Peruntukkan lantai 1 hingga 3 digunakan sebagai ruang serbaguna misalnyan untuk kebutuhan kantor dan sisanya untuk hunian.  Setiap unit Rusun akan dilengkapi dengan meubelair di dukung prasarana, sarana dan utilitas (PSU), landskap, drainase, sumur resapan dan konsep bangunan hijau.

Penyedia jasa konstruksi atau kontraktor pelaksana adalah PT. Relis Sapindo Utama dan Konsultan Manajemen Konstruksi PT. Artefak Arkindo KSO PT. Tujuh Jaya Konsultan. Diperkirakan pembangunan Rusun ini akan selesai dibangun pada bulan Desember mendatang.

"Unit hunian Rusun juga disediakan bagi kaum difabel, serta dilengkapi mushola, lift, tangga darurat dan area outdoor. Saat ini kami juga tengah berkoordinasi dengan balai-balai unit organisasi Kementerian PUPR di NTB khususnya untuk pendataan pegawai yang berhak tinggal di Rusun ini," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Pj Gubernur NTB, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman NTB, Forkopimda NTB, Kejati NTB, serta perwakilan pemerintah kabupaten setempat. (BALAI P2P NUSA TENGGARA I/ BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN KEMENTERIAN PUPR)