BERITA

Rabu, 18 Desember 2024

Rancaekek - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyerahkan kunci Rumah Susun (Rusun) Rancaekek dan Rusun Solokan Jeruk kepada warga relokasi dari kolong Jembatan Pasupati dan kawasan tidak layak lain di sekitar Bandung, Rabu (18/12/2024).

Dalam sambutannya Menteri Ara mengatakan, relokasi warga kolong jembatan dan hunian tidak layak lainnya merupakan langkah nyata gotong royong dalam menyediakan hunian layak bagi rakyat kecil. "Semangat gotong royong yang kita sampaikan sudah bukan basa-basi lagi, tidak hanya dipidatokan tetapi sudah dikerjakan, buktikan kebijakan Presiden Prabowo sangat pro-rakyat kecil," kata Menteri Ara.

Untuk itu Menteri Ara mengapresiasi semua pihak terkait yang telah membantu kelancaran proses pemindahan/relokasi warga penghuni kolong jembatan dan hunian tidak layak lainnya ke Rusun untuk mendapatkan hunian yang layak. Selain relokasi, warga juga mendapatkan bantuan pelatihan sehingga diharapkan selanjutnya lebih mandiri secara ekonomi.

"Yang kita lihat hari ini adalah puncak dari proses panjang. Berkali-kali kami rapat di rumah Pak Mendagri, bersama juga dengan Kementerian Sosial, di bawah koordinasi Pak Menko AHY. Terima kasih juga kepada Pemda Jawa Barat. Mari kita berlomba-lomba buat hal yang baik, bagi masyarakat kita yang butuh," ujar Menteri Ara.

Menko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan AHY menyatakan apresiasi atas betapa kuatnya semangat gotong royong dalam kegiatan sosial merelokasi warga untuk mendapatkan hunian layak. "Sama-sama kita mencari solusi bagi perumahan rakyat. Masih banyak terjadi kekurangan perumahan. Termasuk kondisi rumah yang tidak layak huni," ujarnya.

Mendagri Tito mengatakan, Kemendagri akan terus memberikan dukungan dalam pelaksanaan Program 3 Juta Rumah, termasuk dalam melanjutkan program relokasi warga kolong jembatan ke hunian layak. "Nanti kita akan berlanjut ke beberapa daerah lain seperti Surabaya, Medan," ujarnya.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Mahmudin mengatakan ada 98 Kepala Keluarga (KK) atau 384 jiwa yang mengikuti program pemindahan warga yang belum punya rumah layak huni. Dari 98 KK yang dipindahkan ke rusun, sebanyak 48 KK ke Rusun Rancaekek dan 50 KK ke Rusun Solokan Jeruk. Dari 98 KK yang dipindahkan, sebanyak 50 KK berasal dari Kabupaten Bandung, 33 KK dari Kota Bandung, dan 15 KK dari Cimahi.

Cepi (20) salah seorang warga kolong Jembatan Pasupati yang direlokasi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintahan Presiden Prabowo karena telah memberikan harapan baru bagi rakyat kecil. "Saya dari kecil sudah sekitar 15 tahun tinggal di kolong jembatan. Harapannya hidup di sini bisa menatap masa depan yang lebih baik, buat anak-anak tumbuh kembang. Saya tidak ingin anak saya seperti saya, ingin mulai hidup baru, membuka lembaran baru, dan masa depan yang lebih cerah, lingkungan yang lebih baik," tuturnya.

Rizki (18) beserta Ibunya Yati (48) warga relokasi dari hunian tidak layak di Cimahi mengaku sangat bersyukur atas bantuan pemerintah yang memberikan hunian di Rusun Rancaekek. "Saya bersama bapak dan ibu yang sehari-hari sebagai pemulung selama ini tinggal di toko-toko kosong sangat bersyukur sekarang bisa merasakan tidur di kasur dan bisa mandi gratis," ucapnya.

Rusun Rancaekek atau yang disebut apartemen transit ini berlokasi di Jalan Cipanas Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan terdiri dari 7 tower. Khusus untuk warga relokasi ke Rusun Rancaekek ditempatkan di tower 7 atau tower terbaru yang berisi sekitar 58 unit. Setiap unitnya memiliki luas bangunan 36 meter persegi, sudah dilengkapi dengan perabotan atau meubelair. (Jay)

*KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)*