Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa ketahanan dan inovasi industri properti menjadi kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Properti Indonesia Award (PIA) 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025), di mana ia memberikan apresiasi kepada pelaku industri dan media yang mampu bertahan serta bertransformasi di tengah tantangan ekonomi global.
Menteri Ara menekankan bahwa sektor properti memiliki peran strategis tidak hanya sebagai penyedia hunian, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan penguatan rantai pasok. Menurutnya, keberhasilan sektor ini menjaga stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi menunjukkan kapasitas pelaku usaha yang terus berinovasi dan adaptif.
Dalam sambutannya, Menteri Ara memaparkan berbagai terobosan pembiayaan yang telah berhasil ditempuh pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri properti. Salah satunya adalah KUR Perumahan, skema pembiayaan pertama di Indonesia yang memungkinkan pelaku UMKM sektor perumahan mengakses pinjaman hingga Rp20 miliar. Kebijakan ini dinilai mampu meningkatkan kapasitas pembangunan sekaligus memperluas inklusi pembiayaan.
Ia juga menyoroti keputusan Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang memberi ruang tambahan bagi perbankan untuk menyalurkan kredit di sektor properti. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah strategis dalam menjaga momentum pertumbuhan industri dan mempercepat penyediaan hunian rakyat.
Lebih jauh, Menteri Ara menyampaikan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat penyediaan hunian layak. Salah satunya melalui peningkatan program renovasi rumah tidak layak huni secara signifikan, dari 45.000 unit pada 2025 menjadi 400.000 unit pada 2026. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan aset negara untuk pembangunan perumahan serta memperkuat kerja sama dengan sektor swasta.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program perumahan nasional membutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengembang, perbankan, media, dan seluruh komponen ekosistem. “Sektor perumahan tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antarsemua pemangku kepentingan adalah kunci mempercepat pembangunan yang berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Di hadapan para penerima penghargaan, Menteri Ara juga mengajak seluruh pelaku industri memperkuat efisiensi dan inovasi melalui penerapan central purchasing serta pengembangan secondary market untuk rumah subsidi. Menurutnya, kedua langkah tersebut dapat menciptakan pasar yang lebih transparan, efisien, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat maupun pelaku usaha.
Menutup sambutannya, Menteri Ara menegaskan prinsip bahwa setiap kebijakan harus dibuat untuk mempermudah rakyat dan mempercepat pertumbuhan usaha. “Regulasi harus mendukung niat baik, bukan menjadi hambatan. Kami memastikan seluruh kebijakan di sektor perumahan berpihak pada rakyat dan memperkuat daya saing industri properti,” pungkasnya. (Jay)