Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menggelar Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) dan FLPP di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), bekerja sama dengan Bank BTN, APERSI, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Acara dibuka dengan Talkshow Sosialisasi KPP dan FLPP bersama Sekretaris Jenderal Kementerian PKP, yang menekankan bahwa program KPP melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) Tiga Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan RI, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta Direktur BTN, yang bersama-sama membahas tantangan dan solusi pembiayaan perumahan yang lebih inklusif.
Dalam arahannya, Menteri Ara menegaskan bahwa sektor perumahan membutuhkan inovasi pembiayaan di luar anggaran pemerintah untuk mencapai target besar pembangunan nasional. Tahun depan, anggaran Kementerian PKP ditargetkan dapat mendukung pembangunan 400.000 rumah, meningkat sepuluh kali lipat dibanding sebelumnya — sebagai bukti keberpihakan nyata pemerintah kepada masyarakat kecil. Menteri Ara juga menyampaikan bahwa ia berkeliling D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk meninjau berbagai program seperti BSPS dan FLPP, sekaligus mendorong keterlibatan pihak swasta melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam mempercepat pembangunan dan renovasi rumah rakyat.
Menteri Ara menutup kegiatan dengan pesan kuat: “Kita harus cepat melayani rakyat, jangan biarkan rakyat bersabar terus menunggu.” Ia menegaskan bahwa melalui sinergi pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan, masyarakat kecil seperti tukang becak, asisten rumah tangga, dan pekerja informal lainnya pun bisa memiliki rumah layak. Program ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga tentang menghadirkan keadilan sosial — memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki tempat tinggal yang aman, nyaman, dan bermartabat.
