Program FLPP 2025 terus mencatat capaian positif. Hingga 26 September 2025, ratusan ribu keluarga di Indonesia telah menikmati rumah subsidi yang layak dan terjangkau. Jawa Barat memimpin dengan 41.978 unit, disusul Jawa Tengah 15.838 unit, serta Sulawesi Tengah 14.811 unit. Dari kabupaten/kota, Kabupaten Bekasi tertinggi dengan 9.537 unit, diikuti Bogor 7.028 unit dan Tangerang 5.594 unit.
Dari sisi perbankan, Bank BTN menyalurkan paling banyak dengan 93.098 unit, diikuti BTN Syariah 36.589 unit, BRI 17.515 unit, BNI 8.440 unit, dan Mandiri 7.963 unit. Bank daerah dan syariah lainnya seperti BJB (2.923 unit), BSI (2.912 unit), dan BJB Syariah (2.066 unit) turut memperkuat penyaluran.
Kontribusi asosiasi pengembang juga sangat besar. REI mencatat 76.513 unit, APERSI 55.188 unit, HIMPERRA 24.816 unit, diikuti ASPRUMNAS (6.064 unit), APERNAS (5.909 unit), Pengembang Indonesia (5.688 unit), APPERNAS Jaya (3.184 unit), serta APERSI Bersatu (1.340 unit). Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan swasta.
Selain FLPP, penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) juga terus meningkat. Hingga 26 September 2025, Kalimantan Barat memimpin dengan 6.494 unit, disusul Sulawesi Selatan 5.728 unit, Kalimantan Selatan 4.847 unit, Sumatera Selatan 4.739 unit, dan Jawa Barat 4.078 unit. Pencapaian ini menegaskan bahwa program perumahan bukan hanya menyediakan hunian, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.