Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 tercatat mencapai 5,12% (year-on-year). Capaian ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk memperkuat sektor perumahan sebagai salah satu pilar utama penggerak ekonomi nasional.
Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan komitmen Kementerian PKP dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui program-program perumahan yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Kami siap mendukung pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program perumahan, agar target pembangunan dapat terserap secara cepat dan efektif, serta membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah besar,” ujar Menteri Ara dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, di Aula Graha Sawala, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025).
Salah satu program unggulan Kementerian PKP adalah Program Pembangunan 3 Juta Rumah, yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Langkah strategis yang ditempuh di antaranya adalah peningkatan alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220.000 menjadi 350.000 unit rumah.
Per 5 Agustus 2025, realisasi program dari proses bangun hingga akad sudah mecapai 40.967 unit. Kemudian realisasi penyaluran KPR subsidi mencapai 149.368 unit, sehingga jumlah total 190.335 unit.
“Ini adalah hasil kerja keras banyak pihak, termasuk BP Tapera dan SMF. Saya optimis target FLPP akan tercapai,” lanjut Menteri Ara.
Kementerian PKP juga akan mengimplementasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan untuk mendorong pelaku UMKM di sektor perumahan.
Skema KUR yang awalnya memiliki plafon Rp5 miliar kini bisa di _revolving_ hingga Rp20 miliar, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Selain itu, pemerintah juga melanjutkan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga 100% untuk pembelian rumah pada semester II-2025.
Pemerintah juga mendorong percepatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan target 45.000 unit rumah.
Menteri PKP turut mengapresiasi dukungan dari dunia usaha terhadap sektor perumahan.
“Gotong royong dari para pengusaha terlihat nyata melalui program tanggung jawab sosial (CSR) yang sangat membantu pembangunan perumahan nasional,” katanya.
Sebagai informasi, sektor konstruksi yang di dalamnya termasuk program 3 juta rumah, mengalami pertumbuhan sebesar 4,98%, menjadikannya salah satu kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)