BERITA

Sabtu, 09 Agustus 2025

Adanya KUR Perumahan serta berbagai kebijakan pro rakyat seperti BPHTB dan PBG gratis dan cepat serta meningkatnya kuota KPR FLPP menjadi 350.000 unit mampu menarik minat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli rumah subsidi.


"Sekarang makin banyak orang khususnya masyarakat berpenghasilan rendah yang minat membeli rumah subsidi. Pasarnya bagus pak," ujar Aping dan Ibu Rodehildaria selaku Pengembang Perumahan Bersubsidi Harmony Residence
3 Kasemen di Kota Serang, Banten, Sabtu (9/8/2025).


Hal itu dikatakan langsung oleh pengembang rumah subsidi dan Ketua DPD REI Banten di Kota Serang Banten saat bertemu dengan Menteri PKP.
Pak Aping dan Ibu Rodehildaria selaku Pengembang Perumahan Harmoni Residence dan Ketua DPD REI Banten Bapak Roni H Adali menyatakan bahwa saat ini minat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah semakin meningkat dengan KPR FLPP.


"Dukungan Presiden Prabowo Subianto disektor perumahan dengan kebijakan pro rakyat antara lain peningkatan kuota KPR FLPP sebanyak 350.000 unit rumah, pembebasan biaya BPHTB, PBG, PPN DTP rumah dibawah Rp 2 Miliyar semakin menambah semangat pengembang di daerah membangun rumah," katanya.


Ketua DPD REI Banten Roni H Adali menjelaskan, REI Banten siap mendukung Program 3 Juta. REI Banten juga akan meningkatkan target pembangunan rumah subsidi di Banten.


"Kami akan berupaya meningkatkan target pembangunan rumah subsidi. Jika sebelumnya 10 ribu unit jadi 15 ribu unit karena memang kebutuhan dan tingginya minat masyarakat," terangnya.


Pada kunjungan kerjanya ke Banten, Menteri PKP datang bersama Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dan Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati serta sejumlah CPNS Kementerian PKP meninjau sejumlah perumahan bersubsidi yang dinilai memiliki kualitas yang baik. Pada CPNS diajak untuk melakukan kunjungan lapangan mengecek rumah subsidi yang dibangun pengembang perumahan antara lain di  Perumahan Puri Harmoni Indah, Perumahan Arsol Land, Perumahan Harmoni Residence dan Perumahan Puri Delta Angsana.


Pengembang perumahan, imbuhnya, dapat merasakan langsung hasil kebijakan Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan khususnya Program 3 Juta Rumah. Kondisi di lapangan ternyata bisnis perumahan bersubsidi semakin "menyala" kan," terangnya.


"Dari diskusi saya dengan pengembang dan para marketing rumah subsidi ternyata 
bisnis perumahan subsidi makin menyala karena minat masyarakat untuk memiliki rumah semakin besar. Jadi tidak benar jika ada yang bilang bahwa bisnis properti semakin turun. Malah pengembang happy, marketingnya happy dan masyarakat penghuni rumah subsidi ikut happy juga," katanya.


Saat melakukan kunjungan ke Perumahan Harmoni Residence 3, Menteri PKP langsung berdiskusi dengan  pengembang bagaimana konsep pembangunan rumah subsidi dan penghuni rumah subsidi yang ada. Sebab jalan lingkungannya sangat lebar dan bangunan rumahnya sangat baik dan memiliki fasilitas umum yang baik.


"Sejak awal masuk ke perumahan ini saya melihat bahwa pengembang perumahan subsidi ini memiliki hati nurani yang baik karena membangun rumah subsidi dengan kualitas serasa perumahan komersial. Bangunan yang baik dengan dobel dinding dan atap yang tinggi serta jalan lingkungan yang lebar membuat penghuninya merasa nyaman tinggal di perumahan ini. Fasilitas umumnya juga ada. Saya kasih nilai 9 untuk perumahan ini," katanya.


Rumah subsidi, katanya, merupakan jawaban atas kebutuhan rumah masyarakat dan mengurangi backlog perumahan di Indonesia. Menteri PKP melihat bahwa pengembang perumahan subsidi ini memiliki hati nurani yang baik karena membangun rumah subsidi dengan kualitas dan desain bagus seperti perumahan komersial.


"Terimakasih untuk para pengembang perumahan subsidi di Banten dan dukungan REI Banten yang semakin bersemangat membangun rumah layak huni," katanya.

BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)/ SATUAN TUGAS KOMUNIKASI DAN PUBLIKASI