Kota Serang, Banten - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan pemerintah akan terus berupaya membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk melawan rentenir dengan meluncurkan kolaborasi pembiayaan kredit perumahan. Adanya proses yang mudah, cepat dan angsuran yang terjangkau membuat masyarakat bisa memanfaatkan pembiayaan kredit perumahan untuk merenovasi rumah sekaligus membuka usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
"Banyak ibu-ibu yang telah memanfaatkan program tersebut untuk merenovasi rumahnya sekaligus membuka usaha di rumah. Inilah bentuk kolaborasi pembiayaan mikro perumahan untuk melawan rentenir," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di Kota Serang, Banten, Selasa (8/9/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Perumahan Pondok Banten Indah di Kota Serang, Banten. Menteri PKP bersama Direktur Utama PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo, Direktur Operasional PT. PNM Sudar Basuki, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho juga berbincang dengan para ibu-ibu yang menggunakan pembiayaan mikro perumahan. Kebanyakan dari mereka mengaku merasa terbantu karena bisa mendapatkan pinjaman modal dengan angsuran yang sangat terjangkau.
Menteri PKP juga melakukan penyerahan kunci rumah secara simbolis kepada sejumlah perwakilan peserta akad massal KPR FLPP diantaranya Guru SMK dan Barista yang bekerja di jaringan toko ritel. Mereka telah mampu memiliki rumah subsidi sebagai tempat tinggal. Angsuran KPR FLPP yang terjangkau selama masa tenor KPR yang panjang membuat mereka memiliki kesempatan untuk memiliki rumah impiannya.
"Untuk melawan rentenir tak perlu marah-marah. Tapi kita bisa manfaatkan pembiayaan mikro perumahan yang dilaksanakan oleh PT. PNM dan PT. SMF. Mudah murah cepat kok prosesnya," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga mengapresiasi perjuangan para ibu-ibu untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga sekaligus membuat rumah yang ditempati lebih layak huni. Dirinya juga mengajak para peserta untuk memberikan penghormatan kepada para para ibu-ibu dan mendoakan agar usahanya lancar dan mampu menjadi nasabah PT. PNM yang lancar membayar angsuran pinjamannya.
"Kita harus banyak belajar dari mereka sebagai nasabah bank ultra mikro karena mereka adalah emak-emak yang kuat yang strong menghadapi pertarungan hidup dan tidak minta-minta untuk usahanya dan mampu mendidik anak-anaknya," tandasnya. (Ris)
BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)