BERITA

Rabu, 17 September 2025

Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengajak para ratusan pengembang perumahan anggota Realestat Indonesia (REI) untuk memanfaatkan Kredit Program Perumahan untuk mendorong pembangunan perumahan bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Adanya KUR Perumahan serta penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 350.000 unit serta pembebasan biaya Pengurusan BPHTB dan PBG serta PPN DTP hingga akhir tahun 2025 diharapkan mampu meningkatkan pembangunan rumah bagi masyarakat sekaligus wujud nyata kehadiran pemerintah di sektor perumahan.

"Saya yakin dengan dukungan dari pengembang perumahan yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) Program Kredit Program Perumahan bisa mendorong pembangunan rumah bagi rakyat di seluruh Indonesia," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Sheraton Grand Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Menurut Menteri PKP, Program KPP merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan rumah bagi rakyat. Selain itu, pemerintah juga telah membuat sejumlah terobosan serta kebijakan di sektor perumahan diantaranya penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 350.000 unit serta pembebasan biaya Pengurusan BPHTB dan PBG serta PPN DTP hingga akhir tahun 2025.

"Program KUR Perumahan khususnya Kredit Program Perumahan ini diharapkan mampu meningkatkan pembangunan rumah bagi masyarakat sekaligus wujud nyata kehadiran pemerintah di sektor perumahan," tandasnya.

Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga mengucapkan terimakasih atas dukungan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto, Sekjen DPP REI Raymond Ardan Arfandy, Bendahara Umum Samuel S. Huang dan seluruh Pengurus, Bendahara dan Ketua DPD serta anggota REI dari seluruh Indonesia yang telah berkumpul  untuk mengikuti Sosialisasi Kredit Program Perumahan. Sekjen Kementerian PKP Bapak Didyk Choiroel dan Komisioner BP Tapera Bapak Heru Pudyo Nugroho serta jajaran Perbankan seperti Bank BTN, Bank Mandiri, BNI, BRI, BSI, BCA dan Bank Nobu juga turut hadir dalam Sosialisasi KUR Perumahan.

Menteri PKP berharap para pengembang bisa memanfaatkan KUR Perumahan yakni Kredit Program Perumahan untuk mengembangkan usahanya sekaligus membangun rumah layak huni bagi masyarakat.

Dirinya juga mengajak para pengembang mulai dari Ketua Umum REI juga  anggotanya untuk bergotong 
royong untuk mengumpulkan dana dari sebagian keuntungan para pengembang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan perumahan.

"Inilah bentuk "Berbaginomics" dari pengembang untuk mensukseskan Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto. Kami harap REI juga bisa membantu masyarakat dalam pembangunan rumah subsidi. Maju terus REI dan mari bergotong royong membangun rumah rakyat," harapnya.

Selain itu, Menteri PKP juga menyampaikan keputusan pemerintah terkait suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi tidak mengalami kenaikan atau tetap sebesar 5 persen. Hal ini tentunya menjadi salah satu hal penting guna membantu

“Keputusan pemerintah, rumah subsidi bunganya tetap 5 persen. Artinya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto benar-benar pro rakyat,” katanya.

Ketua Umum DPP REI (Realestat Indonesia) Joko Suranto mengaku pengembang REI siap berkomitmen untuk menjalankan Program KUR Perumahan.

"Kami yakin pertemuan dan sosialisasi KUR Perumahan ini akan membawa pemanfaatan bagi pengembang perumahan di Indonesia. Selain itu pembangunan rumah juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia," harapnya.

BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)