BERITA

Kamis, 11 September 2025

Jakarta– Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melalui Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, IPTEK, Industri, dan Lingkungan, Tasdiyanto, menggelar Sosialisasi dan Edukasi “Material Perumahan Ramah Lingkungan untuk Kenyamanan dan Keamanan” secara daring pada Kamis (11/09). Kegiatan ini diikuti 453 peserta dari berbagai unsur, termasuk Balai BP3KP, dinas perumahan dan kawasan permukiman provinsi dan kabupaten, praktisi arsitektur, dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Tasdiyanto menegaskan pentingnya pemilihan material perumahan yang ramah lingkungan guna mendukung kenyamanan dan keamanan hunian masyarakat. “Pemilihan material ramah lingkungan harus mempertimbangkan seluruh siklusnya, mulai dari produksi, distribusi, penggunaan, perawatan hingga pembuangan. Dengan cara ini, kita dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber. Donny Aswin Idha, Project Manager PT Semen Indonesia Group (SIG), memperkenalkan inovasi bata interlock yang aman dan ramah lingkungan. Produk ini memiliki kekuatan tekan hingga 80 MPa—jauh di atas bata konvensional (20 MPa)—dan tetap mencapai 40 MPa pada skala UMKM sehingga penggunaannya tetap kuat dan berkelanjutan. Bata interlock ini  dikembangkan dengan varian semen presisi cepat kering, rendah emisi, dan ramah lingkungan, serta telah mendapat sertifikasi sejak 2017.

Sangkan Wisesa, Architect Designer Asatu Realty Group, memaparkan penerapan bata interlock presisi pada perumahan komersial dengan pilot project di Kendal dan Bandung. Teknologi ini membuktikan bahwa hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat dibangun menggunakan material mutakhir dengan tampilan fascade modern dan unik.

Selain itu, akademisi Guru Besar Ilmu Biokomposit IPB University , Prof. Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc juga memaparkan pemanfaatan material berbasis biomassa tanaman seperti plywood, kaca biokomposit, semen berbahan tanaman porang, dan rangka atap baja biokomposit yang bisa digunakan sebagai pilihan material pembangunan perumahan yang  terbukti rendah emisi, dapat diperbarui, dan telah digunakan secara luas di luar negeri.

Dalam penutupannya, Tasdiyanto menegaskan komitmen Kementerian PKP untuk terus menghadirkan produk perumahan terbaik bagi masyarakat Indonesia, baik dari sisi teknologi, desain, keberlanjutan, maupun keterjangkauan.  “Para narasumber telah menunjukkan bahwa peningkatan kualitas perumahan dapat diwujudkan melalui inovasi material yang tepat,” katanya.

Media sosialisasi dan edukasi Rumah Kita akan terus mendampingi seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah, dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik lapangan bagi pelaku industri perumahan. Kegiatan sosialisasi ini direncanakan rutin setiap Kamis pagi dengan menghadirkan pembicara dari berbagai lembaga  guna membahas isu-isu strategis dan perkembangan terkini di sektor perumahan.

BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)