BERITA

Selasa, 02 Desember 2025 15 kali

SBB,Kompu - Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat terkait pembangunan rumah yang layak huni dan aman, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (BP3KP) Maluku menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Klinik PKP yang berlangsung di gedung aula Balai Desa Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Selasa (2/12/2025). Program ini menjadi salah satu upaya strategis BP3KP Maluku untuk memperluas layanan informasi dan pendampingan teknis kepada masyarakat di wilayah kabupaten/kota.

Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BP3KP Maluku Pither Pakabu, S.T., M.Si, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten SBB, Kepala Subbagian Umum dan Tata Usaha BP3KP Maluku Yunita Pelu, S.E., M.M, Kepala Desa, para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta ratusan warga Kota Piru yang hadir memenuhi lokasi kegiatan.

Dalam sambutan dan arahannya, Kepala BP3KP Maluku menyampaikan bahwa kebutuhan masyarakat akan informasi terkait perumahan semakin meningkat seiring bertambahnya pembangunan hunian di berbagai daerah. Namun, pengetahuan masyarakat terkait standar pembangunan rumah yang aman dan memenuhi persyaratan teknis masih perlu diperkuat.

“Masyarakat di Kabupaten SBB perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif terkait bidang perumahan. Rumah yang dibangun oleh masyarakat memiliki kompleksitas tersendiri, terutama pada aspek keamanan konstruksi yang wajib dipahami. Oleh sebab itu, Klinik PKP hadir untuk menjawab kebutuhan pengetahuan tersebut,” tegas Pakabu.

Beliau juga menambahkan bahwa pembangunan rumah bukan hanya soal estetika, tetapi menyangkut keselamatan penghuni dalam jangka panjang. Struktur bangunan yang tidak memenuhi standar dapat menimbulkan risiko, terutama di daerah rawan gempa seperti Maluku.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten SBB yang turut memberikan sambutan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran Klinik PKP menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang membutuhkan ruang konsultasi terkait perumahan.

“Kehadiran Klinik PKP memberi manfaat besar bagi masyarakat SBB. Banyak warga selama ini membangun rumah secara mandiri tanpa pendampingan teknis yang memadai. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat bisa mendapatkan penjelasan langsung mengenai standar teknis, regulasi, hingga peluang bantuan perumahan dari pemerintah,” ungkapnya.

Beliau juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten SBB siap berkolaborasi dengan BP3KP Maluku untuk memperluas jangkauan layanan edukasi ini ke kecamatan-kecamatan lainnya.

Kegiatan sosialisasi berjalan dinamis dengan sesi pemaparan materi yang disampaikan oleh tim BP3KP Maluku, mencakup aspek teknis pembangunan rumah, persyaratan keselamatan bangunan, serta skema penanganan kawasan permukiman kumuh.

Warga Kota Piru tampak antusias dan aktif berdiskusi. Beberapa warga menyampaikan pertanyaan mengenai kualitas material bangunan, cara membangun fondasi yang aman, hingga prosedur pengajuan bantuan perumahan pemerintah seperti BSPS dan program perbaikan rumah lainnya. Tokoh masyarakat Kota Piru menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini.

“Kami merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Banyak hal yang selama ini belum kami pahami terkait proses membangun rumah yang aman. Dengan adanya Klinik PKP, warga bisa mendapatkan penjelasan langsung dan lebih yakin dalam mengambil keputusan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

BP3KP Maluku menegaskan bahwa sosialisasi Klinik PKP akan terus dilakukan secara berkala di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Harapannya, melalui edukasi yang berkelanjutan, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pembangunan rumah yang memenuhi standar teknis sehingga dapat meningkatkan kualitas permukiman secara keseluruhan. Di akhir kegiatan, Kepala BP3KP Maluku mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan Klinik PKP sebagai pusat informasi dan konsultasi terkait perumahan.

“Kami ingin Klinik PKP menjadi tempat masyarakat bertanya, berdiskusi, dan mendapatkan solusi. Peningkatan kualitas permukiman tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi membutuhkan partisipasi aktif masyarakat,” tutup Pakabu.

Dengan terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Kabupaten SBB semakin siap dan teredukasi dalam mewujudkan hunian yang layak, berkelanjutan, dan aman bagi seluruh keluarga. (RR)

Bantu kami meningkatkan layanan dengan mengisi survey singkat ini!

Isi Survey
Isi Survey survey