Ambon,Kompu - Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (BP3KP) Maluku menggelar pertemuan bersama civitas akademika Universitas Kristen Maluku (UKIM) dalam rangka Sosialisasi Klinik Penataan Kawasan Permukiman (Klinik PKP), pada Senin (17/11/2025). Kegiatan ini berlangsung di ruang serbaguna UKIM dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik, Kaprodi Teknik Arsitektur, Kaprodi Teknik Sipil, serta para mahasiswa dari kedua program studi tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Penanggung Jawab Klinik PKP BP3KP Maluku, Adolf Leonard Batlolona, S.T memberikan pemaparan lengkap mengenai konsep, fungsi, dan tujuan dari Klinik PKP. Ia menjelaskan bahwa Klinik PKP merupakan wadah konsultasi dan pendampingan teknis terkait perumahan dan kawasan permukiman, yang dirancang untuk membantu masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memahami serta mengatasi berbagai persoalan teknis di bidang permukiman.
“Klinik PKP hadir sebagai ruang layanan teknis yang bersifat terbuka. Melalui klinik ini, kami berupaya memberikan pendampingan profesional mulai dari perencanaan perumahan, penataan kawasan, hingga penyelesaian kendala lapangan yang dihadapi masyarakat maupun pemerintah daerah. Kami berharap kehadiran Klinik PKP semakin memperkuat pemahaman teknis generasi muda, terutama mahasiswa teknik,” ujar Batlolona.
Kegiatan sosialisasi ini disambut antusias oleh pihak Fakultas Teknik UKIM. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik UKIM menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif BP3KP Maluku yang telah menghadirkan ruang pembelajaran praktis bagi mahasiswa melalui Klinik PKP.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membuka wawasan mahasiswa terkait dunia kerja dan kebutuhan teknis di sektor perumahan dan permukiman. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut,” ujar Dekan Fakultas Teknik.
Hal senada disampaikan oleh Kaprodi Teknik Arsitektur, yang menilai bahwa Klinik PKP dapat menjadi sarana edukasi yang menghubungkan teori perkuliahan dengan praktik lapangan.
“Mahasiswa arsitektur perlu memiliki pemahaman langsung tentang tantangan penataan kawasan. Kehadiran Klinik PKP memberikan peluang besar untuk memperkaya kompetensi mereka,” ungkap Kaprodi Arsitektur.
Sementara itu, Kaprodi Teknik Sipil juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan instansi pemerintah untuk mencetak sumber daya manusia yang siap terjun ke dunia konstruksi dan permukiman.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Klinik PKP memberi gambaran nyata mengenai peran teknik sipil dalam pembangunan permukiman yang berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa UKIM dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai isu-isu perumahan dan permukiman, sekaligus membuka peluang kolaborasi antara kampus dan BP3KP Maluku dalam berbagai kegiatan teknis dan edukatif ke depannya. (RR)