BERITA

Selasa, 25 November 2025

Bali — Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kembali memberikan dampak nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Tabanan. Tahun ini, warga Desa Delod Peken menjadi salah satu penerima manfaat program peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (RTLH) dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Selasa (25/11/2025).

Program BSPS memberikan bantuan berupa material, pendampingan teknis, dan dukungan keswadayaan untuk memastikan rumah masyarakat dapat diperbaiki menjadi lebih aman, sehat, dan layak huni.

Salah satu penerima BSPS adalah Niluh Wayan Sekarini (47), penjual bubur Bali dengan penghasilan sekitar Rp1–1,5 juta per bulan. Ia tinggal bersama suami dan tiga anaknya dalam kondisi rumah yang sebelumnya jauh dari kata layak.

“Atap rumah kami banyak bolong-bolong dan kalau hujan pasti bocor. Tembok juga sudah banyak yang rusak. Kami tinggal berlima jadi kondisinya sangat tidak nyaman,” kata Niluh.

Ia mendapat informasi BSPS melalui pendataan Kementerian Sosial.
“Awalnya dari pendataan Kementerian Sosial. Anak saya juga dapat bantuan di Sekolah Rakyat, dari situ nama kami ikut terdata,” jelasnya.

Untuk keswadayaan, ia dan keluarga memanfaatkan tukang dari keluarga sendiri.
“Kami memakai tukang dari keluarga, ada bapak dan keponakan saya, jadi tidak membayar. Program BSPS ini gratis, tidak ada pungutan sama sekali dari pihak Kementerian PKP,” tegasnya.

Niluh berharap rumah ini jadi aman, nyaman, dan layak untuk kami.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan, Sri Haryati, memastikan pemerintah akan terus memperkuat program BSPS untuk mengatasi backlog rumah tidak layak huni yang jumlahnya masih sangat besar.

“Indonesia memiliki backlog rumah tidak layak huni sebesar 26,9 juta unit. Ini tantangan besar bagi kita semua. Program BSPS hadir sebagai solusi nyata bagi keluarga yang hidup dalam kondisi rumah tidak memadai,” tegas Sri.

Sri juga menyampaikan bahwa pemerintah tahun depan, target Program BSPS meningkat signifikan menjadi 400.000 unit. Ini bentuk keberpihakan pemerintah agar lebih banyak keluarga merasakan rumah layak.

“Kami menargetkan seluruh proses pembangunan dan peningkatan kualitas rumah penerima bantuan BSPS di Desa Delod Peken ini dapat selesai pada 14 Desember 2025. Dengan target waktu tersebut, kami ingin memastikan bahwa seluruh keluarga penerima dapat segera tinggal di hunian yang aman, nyaman, dan layak huni,” ujar Sri.

Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah pusat, khususnya Kementerian PKP.
“Kami di Kabupaten Tabanan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PKP. Berkat Program BSPS ini, banyak rumah tidak layak huni bisa ditangani dan masyarakat kami kini memiliki tempat tinggal yang lebih aman dan layak,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa program seperti BSPS sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tabanan yang masih banyak menghadapi keterbatasan hunian.

Program BSPS di Desa Delod Peken menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi pemerintah pusat dan daerah mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara langsung. Kementerian PKP berkomitmen memperluas cakupan BSPS sebagai bagian dari percepatan Program 3 Juta Rumah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hunian yang layak, aman, dan sehat. (*)